Tekanan Osmotik
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar disebut hipertonik, sedangkan larutan yang tekanan osmotiknya ebih rendah disebut hipotonik.
Untuk menghitung tekanan osmosis dapat di rumuskan sebagai berikut :
πV = nRT
Keterangan :
π = tekanan osmotik
V = volume larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
T = suhu mutlak (K)
Contoh dari osmosis, misalnya ikan air tawar dan air laut:
Osmosis Pada Ikan Air Tawar
osmosis pada ikan air tawar terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus)
Ikan
mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya
diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer,
dan memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang. Secara umum kulit
ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam tubuhnya tidak
mudah bocor kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi
dengan air adalah insang.
Osmoregulasi pada ikan air Laut
Urine
yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi. Ikan air laut
memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses
osmosis melalui kulit.
Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.
Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan garam akan
meningkat dalam cairan tubuh. Organ
dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+ dan Cl-, serta
air masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi. Kemudian insang
ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari darah ke lingkungan
luar. Karena
ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume
air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli
ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut
cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air
tawar.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tekanan Osmosis antara lain :
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Mohon maaf jika terdapat ada yang salah pada blog ini . Maka dari itu berkomentarlah akan kekurangan blog ini ataukah ada yang ingin di tanyakan ? Terima kasih !!
The T Fal Titanium Pan - Anita Carter
BalasHapusTifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa babyliss titanium flat iron Tifa Tifa 2020 ford edge titanium for sale Tifa Tifa Tifa ion chrome vs titanium Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa Tifa titanium hoop earrings Tifa Tifa Tifa titanium tent stakes